REFLEKSI INI DIBUAT UNTUK TUGAS SEBAGAI CGP ANGKATAN 2 TAHUN 2021
SUMBAWA, APRIL 2021
Intisari
dari pemikiran KHD tentang pendidikan. pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak. Pendidikan dapat pula dikatakan sebagai tuntunan didalam hidup
tumbuhnya anak-anak. maksudnya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Adapun peran Guru adalah penuntun yang
ibaratnya seperti petani yang hanya bisa menumbuhkan padi dari bibit padi padi,
mengolah dan merawatnya serta memberikan kebutuhan padi sehingga dapat tumbuh
menjadi padi berkualitas. Jika kita
menanam padi tetapi merawatnya dan memberi kebutuhan yang tidak diperlukan padi
mungkin padi dapat tumbuh tetapi tidak optimal. Demikian pula dengan anak harus
diberikan tuntunan sesuai dengan kodrat alamnya dan zamannya sehingga dapat
tumbuh dengan optimal.
Proses
pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD adalah sebuah pembelajaran yang
berpusat pada anak, pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi anak,
kebutuhan anak dan kemampuan yang ada pada anak. Dan tidak kalah pentingnya
adalah melakukan pembelajaran sesuai dengan budaya yang ada pada anak dan
berusaha untuk menyisipkan nilai-nilai yang berguna untuk meningkatkan budi
pekerti anak melalui pembelajaran yang diampu.
Misalnya untuk pelajaran matematika saat membuktikan kekongruenan pada dua
segitiga siswa bisa membuktikan dengan hanya menggambar saja kemudian
mengirimkan tugasnya berupa gambar atau siswa bisa membuat video dan
menunjukkan cara mereka membukt
agar proses pembelajaran yang mencerminkan
pemikiran KHD dapat terwujud kita perlu menerapkan sebuah pembelajaran yang
berorientasi pada anak dengan pendekatan yang menyeluruh. Yang berarti
pendidikan untuk membangun tumbuh kembang anak yang mengembangkan seluruh
potensi yang ada pada anak secara seimbang.
Dari beberapa konsep pemikiran yang
diberikan oleh KHD sebenarnya telah dilaksanakan meskipun belum optimal seperti
saat menyusun kegiatan pembelajaran kita memperhatikan kondisi anak, apa yang
sudah mereka ketahui, apa yang mereka miiki dan kompetensi minimal apa yang
mereka butuhkan sehingga pembelajaran dapat diterima dengan baik contohnya yang
pernah saya lakukan saat BDR adalah memberikan kesempatan pada anak
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kemampuan mereka dan daya dukung yang ada
pada mereka. Misalnya saat membuktikan kekongruenan pada segitiga anak bisa
memiliki bentuk pembuktiannya dengan mengirimkan gambar saja atau anak bisa mengirimkan
dalam bentuk video. Pemilihan ini menyesuaikan dengan tingkat pemahaman anak
dalam menggunakan teknologi.