Minggu, 18 April 2021

REFLEKSI KRITIS FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

 REFLEKSI INI DIBUAT UNTUK TUGAS SEBAGAI CGP ANGKATAN 2 TAHUN 2021

SUMBAWA, APRIL 2021

Intisari dari pemikiran KHD tentang pendidikan. pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.  Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak. Pendidikan dapat pula dikatakan sebagai tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. maksudnya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.  Adapun peran Guru adalah penuntun yang ibaratnya seperti petani yang hanya bisa menumbuhkan padi dari bibit padi padi, mengolah dan merawatnya serta memberikan kebutuhan padi sehingga dapat tumbuh menjadi padi berkualitas.  Jika kita menanam padi tetapi merawatnya dan memberi kebutuhan yang tidak diperlukan padi mungkin padi dapat tumbuh tetapi tidak optimal. Demikian pula dengan anak harus diberikan tuntunan sesuai dengan kodrat alamnya dan zamannya sehingga dapat tumbuh dengan optimal.

 

Proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD adalah sebuah pembelajaran yang berpusat pada anak, pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi anak, kebutuhan anak dan kemampuan yang ada pada anak. Dan tidak kalah pentingnya adalah melakukan pembelajaran sesuai dengan budaya yang ada pada anak dan berusaha untuk menyisipkan nilai-nilai yang berguna untuk meningkatkan budi pekerti anak melalui pembelajaran yang diampu.  Misalnya untuk pelajaran matematika saat membuktikan kekongruenan pada dua segitiga siswa bisa membuktikan dengan hanya menggambar saja kemudian mengirimkan tugasnya berupa gambar atau siswa bisa membuat video dan menunjukkan cara mereka membukt

agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud kita perlu menerapkan sebuah pembelajaran yang berorientasi pada anak dengan pendekatan yang menyeluruh. Yang berarti pendidikan untuk membangun tumbuh kembang anak yang mengembangkan seluruh potensi yang ada pada anak secara seimbang.

 

Dari beberapa konsep pemikiran yang diberikan oleh KHD sebenarnya telah dilaksanakan meskipun belum optimal seperti saat menyusun kegiatan pembelajaran kita memperhatikan kondisi anak, apa yang sudah mereka ketahui, apa yang mereka miiki dan kompetensi minimal apa yang mereka butuhkan sehingga pembelajaran dapat diterima dengan baik contohnya yang pernah saya lakukan saat BDR adalah memberikan kesempatan pada anak menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kemampuan mereka dan daya dukung yang ada pada mereka. Misalnya saat membuktikan kekongruenan pada segitiga anak bisa memiliki bentuk pembuktiannya dengan mengirimkan gambar saja atau anak bisa mengirimkan dalam bentuk video. Pemilihan ini menyesuaikan dengan tingkat pemahaman anak dalam menggunakan teknologi.