Sabtu, 26 November 2011

Elegi Guru Menggapai Terang

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Guru Menggapai Terang
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Terang adalah tujuan setiap manusia dalam hidup, untuk menggapai terang tidak mudah kita dapatkan karena memerlukan keselarasan antara hati dan pikiran untuk menggapai terang maka kita harus menghindari kegelapan dalam hati sementara kegelapan hati menandakan bahwa pikiran kacau. Akan tetapi saat kita merasa telah berada dalam terang, terang hanya ada disekitar atau ditempat yang kita inginkan tetapi jauh kedepan akan terlihat bahwa kegelapan akan tetap ada. Semoga Allah SWT akan selalu menuntun kita dalam melaksanakan tugas.

Elegi Guru Menggapai Diri

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Guru Menggapai Diri
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Guru adalah salah satu orang yang di contoh dan di patuhi oleh oleh siswa-siswanya, dibandingkan dengan orang tua kata-kata seorang guru lebih didengar di banding orang tua mereka. Ketika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu siswa dengan mudah langsung mengerjakan tetapi saat orang tua memintai tolong sesuatu harus melakukan berulang kali.
Mengingat peran guru yang begitu penting dalam pembentukan karakter siswa maka selayaknyalah guru mengenal siapa dirinya, dan saya rasa itu tidaklah sesederhana yang kita bayangkan mengingat guru juga merupakan manusia yang biasa yang memiliki sifat-sifat yang senang sekali mereduksi. Posisi guru yang memiliki kuasa atas proses belajar dikelas terkadang memberikan peluang bagi guru untuk menutupi sifat-sifat siswanya. untuk menghindari kekuasaan yang mungkin terjadi seharusnya pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa dapat menunjukkan sifat mereka tanpa guru harus menutupi sifat mereka.
Terima kasih pak, elegi ini mengingatkan saya tentang peran saya sebagai seorang guru yang mendidik siswa, dengan peran ini tidak memberikan saya hak untuk berlaku sebagai subyek yang obsolut yang akan menututi sifat-sifat siswanya.

Elegi Obrolan Filasat

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Obrolan Filasat
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Elegy ini menunjukkan pada saya bahwa filsafat bergantung pada keadaan, tempat, siapa yang bertanya, siapa yang menjawab, siapa yang ditanyai dan siapa yang dijawab dan pada saat apa mereka bertanya semuanya bergantung pada ruang dan waktu. Jawaban dalam obrolan ini kadang tak terduga dan aneh mungkin menurut mereka benar dan yang lain tidak benar,namun dari setiap pertanyaan tentu ada jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya tidak hanya hanya menjawab.

Elegi menggapai bicara

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi menggapai bicara
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).
Bicara adalah mengungkapkan kata-kata yang kemudian ditulis dan dibahasa. Semuanya saling berhungan dan menguatkan. Saat semua yang ada hanya sebatas kata-kata maka akan mudah dilupakan, jika kata-kata itu dibicarakan maka kesan yang ada hanyalah sebuah wacana, saat kata-kata dan yang dibicarakan dituliskan akan menjadi sesuatu yang menguatkan dan saat apa yang dituliskan dibahasakan dengan baik maksud akan tersampaikan dengan baik pula. Jadi keempatnya sangatlah dibutuhkan dalam mendidik karena merupakan sarana untuk menyampaikan gagasan ide, pendapat dll.

Elegi menggapai pendidikan bukan laskar

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi menggapai pendidikan bukan laskar
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).
Pendidikan bukanlah sebuah laskar, kata laskar biasanya digunakan dalam militer pada jaman perang seperti yang disebutkan diatas. Pendidikan semestinya dapat dibangun tanpa ada keterpaksaan, dalam suasana yang menyenangkan melibatkan siswa. Saya rasa setiap guru ingin siswa-siswanya terlibat dalam setiap pembelajaran dikelas tetapi mereka dibayang-bayangi oleh banyak hal diantaranya materi yang banyak, ujian nasional dll.
Selayaknya pendidikan memang untuk melayani subyek dalam hal ini adalah siswa, bukan untuk sebuah proyek untuk mencapai tujuan tertentu. Saya sependapat dengan yang bapak sampaikan dibagian kesimpulan semua akan terwujud jika penentu kebijakan dalam pendidikan itu mengerti bahwa pendidikan adalah subyek didik. Semoga kelak ada yang dapat menyatukan semua pihak sehingga pendidikan menjadi lebih baik.

Elegi Konfrensi Patung Filsafat

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Konfrensi Patung Filsafat
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Patung biasanya dibuat untuk melambangkan sesuatu dan setiap patung memiliki nama yang disesuaikan dengan niat yang ingin disampaikan, dalam elegy ini menggambarkan atau melambangkan sifat-sifat yang menjadi karakteristik manusia. Dan setiap patung selalu ingin dituruti dan diteladani.
Setiap orang dapat menjadi patung seperti apa yang mereka inginkan tetapi saat tidak mampu menjadi apa yang diinginkan maka hal itu hanya sekedar mitos saja, atau pada saat kita hanya puas menjadi lambang saja maka itu hanya sekedar mitos saja. Tidak mudah untuk melepaskan diri dari patung filsafat karena manusia memiliki kecendrungan untuk itu, hanya dengan berpikir kritis kita dapat terbebas dari patung filsafat tersebut.

Minggu, 20 November 2011

Elegi Konferensi Daerah Imajiner

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY PMAT A (11709251046)
Elegi Konferensi Daerah Imajiner

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia, berdasarkan Etimologi ilmu adalah ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Dari elegi ini terlihat bahwa setiap individu memiliki hakekat ilmu yang berbeda disesuaikan dengan untuk apa ilmu itu mereka gunakan,misalnya ilmu para pedagang tentunya bagaimana meningkatkan untung dan meminimalkan rugi. Karena berbedanya hakekat ilmu maka terlihat bahwa hakekat ilmu itu relative sesuai dengan ruang dan waktu.

Elegi Seorang Hamba Menggapai Harmoni

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY PMAT A (11709251046)


Harmoni merupakan sebuah pencapaian ideal dalam sebuah tatanan masyarakat, menyeimbangkan atau menyelaraskan hidup dengan unsure-unsur yang ada beserta hubungannya. Landasan dari sebenarnya harmoni adalah iman dan takwa kepada Tuhan YME, Tuhanlah yang menciptakan yang baik dan yang menciptakan keburukan segala kejadian ditulis dalam lauhulmahfudz disana tertulis apa yang terjadi dan akan terjadi disana tertulis ketentuannya apa yang akan terjadi dan akan terjadi dan itulah yang disebut dengan takdir.
Untuk mencapai harmoni maka lakukan sesuatu dengan niat hanya untuk beribadah kepada Tuhan YME, dengan niat yang murni maka kita akan terhindar dari pikiran kotor yang menghambat kita menggapai harmoni.

Elegi Perbincangan Bukan Benar dan Bukan Salah

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY PMAT A (11709251046)
Elegi Perbincangan Bukan Benar dan Bukan Salah

Bukan benar dan bukan salah adalah perbincanangan yang relatif terhadap ruang dan waktu yang berarti bahwa tergantung dimana, siapa, apa dan bagaimana yang diperbincangkan tersebut. Jika saya termasuk dalam perbincangan maka saya termasuk anggota yang bukan benar dan bukan salah juga, satu elegi lagi mengingatkan saya bahwa saya sebagai manusia tidaklah sempuna tidak ada yang patut saya sombongkan.

Elegi Wawancara Orang Tua Berambut Putih

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY PMAT A (11709251046)
Elegi Wawancara Orang Tua Berambut Putih

Sebelumnya saya mendengar bahwa berfilsafat itu sulit dan cenderung menyesatkan ternyata setelah saya mengikuti matakuliah filsafat memang terasa sulit karena bahasa yang digunakan begitu banyak seperti bahasa analog yang menggunakan perumpamaan, dan banyak istilah baru yang belum saya mengerti, namun untuk bagian yang menyesatkan saya kurang setuju karena dari penjelasan yang bapak uraikan ternyata batas kita berfilsafat itu berada antara aturan manusia dan aturan tuhan dalam arti berfilsafat itu lebih tinggi dari aturan manusia dan dibawah aturan tuhan. Saat pikiran kita tidak mampu lagi menjangkau apa yang kita pikirkan maka kembalikan ke hati( pada keyakinan kita).
Dari elegi ini saya mengetahui tujuan dari elegi itu sendiri yaitu Elegi dibuat sebagai sarana berlatih memberbincangkan semua yang ada dan yang mungkin ada dan sebagai tempat untuk kita berfilsafat. Semoga kelak saya bisa lebih baik.

Elegi Menggapai Pikiran Jernih

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY PMAT A (11709251046)
Elegi Menggapai Pikiran Jernih

Pikiran yang jernih adalah modal bagi kita dalam berfilsafat untuk dapat berpikir analitik dan sintetik. Untuk menggapai pikiran yang jernih tidaklah semudah yang kita bisa katakan karena prosesnya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan menurut saya proses ini berlangsung sepanjang hidup kita selama kita mampu berpikir. Seperti yang dijelaskan dalam elegi diatas bahwa untuk merefleksikan diri jernih pikiran tidaklah cukup, untuk dapat menggunakan yang ada dan yang mungkin ada maka kita harus menggunakan pikiran dan hati sebagai cermin. Karena hati adalah batas dari pikiran, dengan demikian pikiran yang jernih adalah berpikir dengan hati. Mungkin kita bisa memulai pikiran jernih dengan berpikir positif akan segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada sehingga menghasilkan suatu ilmu yang baik pula yang dapat dimanfaat oleh umat manusia untuk kebaikan dan bukan untuk merusak. Berpikir positif yang saya maksud adalah berpikir yang sesuai dengan hati (keyakinan).

Sabtu, 19 November 2011

Elegi Pertengkaran Para Orang Tua Berambut Putih

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pertengkaran Para Orang Tua Berambut Putih
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Pemahaman saya tentang elegi ini adalah setiap ilmu yang dibangun memiliki pondasi, pondasi yang dimaksudkan disini adalah ilmu sudah ada. Untuk membangun ilmu baru biasanya didasari oleh ilmu lain yang sudah ada. Ilmu dibangun dari realitas atau pengalaman yang ada. Terkadang untuk memperoleh ilmu baru terjadi pertentangan dengan ilmu yang sudah ada atau pertentangan antar tesis-tesis dan inilah yang disebut dengan metode berpikir sintesis dalam berpikir.

Elegi Menggapai Bahasa

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Komentar Atas Elegi Menggapai Bahasa
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Bahasa membuat untuk memudahkan kita dalam mengungkapkan ide, gagasan, pendapat dan lain sebagainya. Dari elegi yang saya baca ternyata dalam berfilsafat menggunakan berbagai macam bahasa dan membahas dari berbagai sudut dari yang ada dan yang mungkin ada.
Terima kasih pak, dari elegi ini saya jadi sedikit lebih mengerti tentang bahasa analog yang gunakan dalam elegi dan untuk memahami bahasa analog ternyata banyak hal yang harus pahami karena dalam bahasa analog terdapat beberapa unsur bahasa selain dari analog itu sendiri yaitu univocal, semantic, ekuivokal dan lainnya. Semoga kedepan saya dapat lebih baik dalam mengambil makna dari setiap elegi. Amiin…

Jumat, 18 November 2011

Elegi Pertengkaran Biasa dan Tidak Biasa

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Komentas Untuk Elegi Pertengkaran Biasa dan Tidak Biasa
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Biasa dan tidak biasa hal yang sering kita jumpai dalam berbagai sisi kehidupan dan setiap sisi kehidupan selalu ada hal yang biasa dan hal yang tidak biasa, yang menarik dan tidak pernah saya pikirkan adalah bahwa biasa dan tidak biasa adalah semua wadah. Sebagai wadah yang kosong tentu dengan mudah dapat dipermainkan, tapi saat wadah diisi dengan yang biasa maka yang terlihat sesuatu yang biasa, jika wadah yang diisi dengan sesuatu yang tidak biasa maka yang terlihat adalah sesuatu yang tidak biasa.
Menurut saya biasa dan tidak biasa adalah sesuatu yang relative, tergantung pada ruang dan waktu karena biasa dan tidak biasa untuk setiap individu tergantung dari ilmu yang mereka dapatkan dan mereka yakini, begitu juga dengan biasa dan tidak biasa yang tergantung ruang dan waktu setiap tempat memiliki adat dan aturan yang harus dipatuhi yang mungkin didaerah lain tidak ada.
Mungkin yang perlu kita garis bawahi bahwa yang biasa terlihat tidak mesti benar dan tidak biasa terlihat belum tentu salah, semoga kita dapat meningkatkan demensi kita menjadi manusia yang berilmu dan bernurani yang tidak mudah dipermainkan oleh wadah.

Sabtu, 12 November 2011

Elegi Menggapai Tidak Risau

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
komen atas Elegi Menggapai Tidak Risau
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Risau bagian dari hidup, selama kita hidup maka risau akan datang silih berganti tidak ada habisnya setidaknya begitu yang saya rasakan dengan diri saya sendiri. Risau bisa berarti kecemasan, ketidaknyamanan dalam melakukan sesuatu biasanya disebabkan oleh banyak hal diantaranya jiwa kosong, hati yang sempit dan pendemdam, hati yang iri, atau bisa juga oleh rasa takut dan pikiran negatif.
Untuk tidak risau rasanya sangat sulit tetapi mungkin bisa diminimalkan dengan berpikiran positif dan menata hati serta mendekatkan diri pada Allah SWT, seperti kata orang tua berambut putih tidak ada daya upaya manusia menghilangkan kerisauan selain atas pertolongan Allah.

Elegi Pemberontakan Para Formal

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Para Formal
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Hidup penuh dengan kejadian –kejadian, sayangnya tidak semua kejadian mampu dipikirkan oleh akal dan pikiran manusia dikarenakan oleh keterbatasan manusia itu sendiri. Akal dan pikiran manusia adalah sarana untuk manusia mendapatkan ilmu, tetapi hendaknya ilmu tidak bertentangan dengan hati agar setiap masalah menjadi rahmat dari Tuhan untuk ummat manusia.
Dari elegi ini saya memahami bahwa untuk dapat menyelesaikan masalah maka kita harus sopan terhadap ruang dan waktu, berpikir intensif dan ekstensif serta menggapai logos. Jika dengan akal dan pikiran tidak bisa menyelesaikannya maka gunakan akal dengan hati untuk menggapai rahmat dan hidayah Nya.

Elegi Pemberontakan Para Obyek

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Para Obyek
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046).

Dalam kehidupan kita bisa sebagai subyek atau bisa juga sebagai obyek tergantung dari konteks ruang dan waktu. Biasanya saat merasa berkuasa maka cendrung untuk sebagai subyek sebaliknya saat merasa dibawah cenderung merasa diri sebagai obyek terutama dalam proses belajar dikelas terkadang guru menganggap bahwa dirinya adalah subyek sehingga hanya guru yang mampu memberikan sementara siswa hanya sebagai obyek yang hanya menerima apa yang disampaikan.
Elegi mengingatkan saya bahwa semua memiliki kesempatan untuk menjadi menjadi subyek, bahkan diri kitapun adalah subyek dan keinginan sebagai obyek. Mungkin yang perlu diwaspadai adalah ketika keinginan menjadi subyek dan obyeknya adalah diri kita sehingga apa yang kita inginkan harus ada meskipun melanggar hak orang lain, semoga kita dijauhkan dari hal yang demikian.

Elegi Mendengarkan Tangisan Para Filsuf

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Mendengarkan Tangisan Para Filsuf
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Filsafat mengajarkan untuk berpikir secara intensif dan ekstensif berarti berpikir sedalam-dalamnya dengan tidak ada yang lebih dalam lagi serta berpikir seluas-luasnya tidak ada yang lebih luas lagi namun karena keterbatasan yang dimiliki maka untuk membuat komen memerlukan berbagai referensi, ternyata hal itu justru membuat seorang menjadi Reduksionis dan Determinis jika salah menempatkan pada ruang dan waktu.

Untuk pribadi saya mempelajari filsafat dengan segala keterbatasan yang ada pada diri saya terasa sangat sulit, karena bahasa yang digunakan agak berbeda sehingga penafsirannya pun menjadi salah. Untuk memudahkan terkadang saya harus mencari referensi yang sekiranya akan membantu saya memahami elegi yang saya baca. Mungkin saya adalah salah satu orang penyebab para filsuf, karena seringnya mereduksi pemikiran orang lain.

Pada kesempatan ini saya memohon maaf atas keterbatasan yang saya miliki, semoga kelak dengan lebih banyak membaca akan membuka hati dan pikiran sehingga suatu saat akan terlepas dari ruang dan waktu yang gelap.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 21 : Mengapa 3+4=7 kontradiktif? (Bagian Kesatu)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 21 : Mengapa 3+4=7 kontradiktif? (Bagian Kesatu)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
3+4=7 akan kontradiktif jika terbebas dari ruang dan waktu maka bersifat absolute dan benar. Tetapi pada pelaksanaan matematika disekolah untuk lebih mengena, lebih ramah maka disesuaikan dengan pengalaman anak sehingga penjumlahan seperti 3+4 = 7 pada tingkat sekolah terutama untuk sekolah dasar dan menengah pertama matemtaika tidak terbebas dari ruang dan waktu, karena setiap angka mewakili banyak benda yang akan dijumlahkan.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KELIMA)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 15 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KELIMA)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Matematika merupakan bahasa yang universal, terdiri dari simbol-simbol yang setiap simbol mewakili sesuatu, setiap simbol hanya akan memiliki makna jika simbol-simbol tersebut bergabung menjadi sebuah kalimat matematika. Jika setiap simbol yang ada terbebas dari ruang dan waktu maka yang terlihat hanyalah simbol yang abtrak yang tidak ada hubungan dengan kenyataan, tetapi jika memperhatikan ruang dan waktu maka setiap simbol akan memiliki makna lebih daripada sebuah simbol.

Elegi seorang guru menggapai kesempatan

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi seorang guru menggapai kesempatan
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sebenar-benarnya kesempatan adalah saat kita memberikan kemerdekaan pada diri kita dan diri orang lain untuk menggapai kesempatan. Kemerdekaan dalam hidup dibatasi oleh hak kemerdekaan orang lain, sehingga kesempatan adalah ketika kita mampu menghidupi oran g lain,menghidupi bukan berarti diberikan kewenangan untuk menentukan sifat orang lain tetapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk maju.
Maka sebenar-benarnya guru menggapai kesempatan adalah ketika ia bisa menghidupkan murid-muridnya dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk berkreasi, menyampaikan ide, mengkontruksi sendiri dan tidak menutupi sifat mereka.

Senin, 07 November 2011

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KETIGA)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 13 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KETIGA)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Untuk dapat membangun dunia maka harus mengembangkan metode berpikir intensif dan ekstensif, jika matematika hanya dikuasai oleh satu bagian saja yaitu metode logika dan formal (pure mathematics) maka itu hanya separo dunia sementara untuk membangun dunia diperlukan bagian yang lainnya lagi yang akan menjamin keberlanjutan dari matematika (school mathematics). Seharusnya keduanya bisa saling melengkapi, mendukung agar terciptanya keseimbangan.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 12 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KEDUA)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 12 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KEDUA)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Dari elegy ini pemahaman saya Kontradiksi matematika itu dimulai dari system atau struktur matematika, jika system tunggal/tertutup maka matematika menjadi tidak lengkap tetapi jika terbuka maka terancam untuk tidak konsisten sementara bagi seorang fundametalis matematika itu adalah konsisten.
Berikut adalah salah satu contoh kontradiktif matematika yang ditemukan pada Ilmu pengetahuan modern, khususnya mekanika kuantum, tidak akan dapat dikerjakan tanpa penggunaan konsepsi matematika yang jelas-jelas kontradiktif sifatnya (http://www.marxist.com/reason-in-revolt-bab-16-matematika.htm)

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 11 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KESATU)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 11 : MATEMATIKA KONTRADIKSI (BAGIAN KESATU)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sejauh ini saya memahami bahwa matematika kontradiktif sesuai dengan ruang dan waktu, karena kontradiktif yang sesuai ruang dan waktu bahwa ada perbedaan . Saya memahami kekontradiksian ini sebagai perbedaan antara dimana matematika itu diajarkan.
Kontradiksi dalam matematika seringkali digunakan dalam pembuktian teorema. Mungkin pemahaman saya masih sangat kurang tentang elegy ini, mungkin dengan membaca lanjutannya akan membuat pikiran saya terbuka.

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10 : architonic mathematic (2)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 10 : architonic mathematic (2)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Setelah membaca elegy ini ternyata banyak hal yang saya tidak tahu, saya baru menyadari bahwa ternyata selama ini berada dalam ruang gelap. Architectonik matematika sebagaimana dijelaskan dibagian diatas membangun matematika tadinya saya mengira bahwa yang membangun disini adalah gurunya ternyata guru hanya sebagai pembantu dan siswalah yang membangun matematika mereka karena matematika tidak lain dan tidak bukan adalah pikiran siswa itu sendiri, satu hal yang saya tanggap sampai disini adalah guru seharusnya masuk dalam dunia siswa bukan sebaliknya.
Bagian kedua yang sangat menarik bagi saya adalah pondamen bagi Architectonic Mathematics, logika memang sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika karena ketika siswa mampu menalarkan konsep yang mereka terima maka pengetahuan yang mereka miliki menjadi lebih berarti.
Terima kasih pak, semoga kelak saya bisa menerapkan teori ini dalam pembelajaran matematika, dan semoga Allah SWT mengampuni dosa yang sudah saya perbuat… amiin.
ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: School Mathematics
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Hakekat matematika yang diberikah Ebbutt and Straker (1995) yaitu: kegiatan penelusuran pola atau hubbungan, kegiatan problem solving, kegiatan investigasi dan kegiatan komunikasi yang ke-4 hakekat tersebut saling berhubungan dan saling mendukung, dengan hakekat ini matematika diharapkan matematika akan lebih disukai anak-anak. Menurut saya sederhana dan jika diterapkan akan membuat matematika lebih bermakna. Tetapi sayangnya UN membatasi gerakan kami untuk bisa menerapkan didalam kelas karena kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selama ini siswa lebih banyak diajak menyelesaikan soal yang berkaitan dengan UN.
Semoga kelak kami bisa menerapkan hakekat ini dengan baik..

Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic Mathematics (1)

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic Mathematics (1)
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sangatlah tidak mungkin mengajarkan axciomatic mathematics yang murni abtrak disekolah dasar dan menengah. Jika kita kaitkan dengan teori perkembangan kognitif maka anak SD belumlah mampu menerima sesuatu yang bersifat abtrak sedangkan untuk menengah baru akan belajar sesuatu yang abtrak, jika matematika diajarkan dengan matematika abtrak seluruhnya maka saya pesimis jika matematika itu akan menjadi sesuatu yang dapat digemari oleh anak-anak, mungkin ada yang menyukai tetapi anak-anak akan menganggap matematika sebuah kemewahan yang hanya dipelajari oleh orang tertentu sementara matematika tidak lepas dari keseharian mereka. Sementara untuk mempelajari matematika kesan pertama yang ingin kita sampaikan adalah matematika itu menyenangkan.
Menurut saya Architonic mathematic dapat dibangun ditingkat sekolah disesuaikan sejalan dengan kemampuan berpikir mereka , seperti membangun matematika dengan memulai dari sesuatu yang kongret.

Minggu, 06 November 2011

ELEGI PERBINCANGAN PARA TEPAT

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI PERBINCANGAN PARA TEPAT
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Selama dalam pikiran manusia dan dalam pengertian manusia maka tepat itu adalah relative tergantung ruang dan waktu. Tepat dalam melakukan sesuatu memiliki arti sopan terhadap ruang dan waktu, begitupula sebaliknya sopan terhadap ruang dan waktu akan membuat kita tepat dalam melakukan sesuatu. Tepat dalam memilih saat melakukan sesuatu baik itu pilihan metode, subyek, obyek, sifat dan lain akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Tepat yang obsolut hanyalah milik Allah SWT, kita hanya berusaha dan berdoa menjadi lebih tepat terhadap waktu dan tepat terhadap yang lainnya

ELEGI KONFENSI PARA KELIRU

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI KONFENSI PARA KELIRU
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sama seperti kebenaran maka keliru juga bersifat relative atau subyektif. Manusia tidak bisa terlepas dari kekeliruan karena adanya keliru maka kebenaran dihargai. Dari elegy ini saya menjadi sadar bahwa keliru banyak macamnya karena keterbatasan manusia terkadang kita hanya mampu mengingat sebagian kecil dari kekeliruan yang kita lakukan. Kekeliruan adalah sifat manusia yang memang diciptakan tuhan untuk mengerti dirinya sehingga manusia tidak menjadi sombong, kadang-kadang kekeliruan tidak berarti menimbulkan sesuatu yang negative bahkan terkadang keliru bisa mengakibatkan munculnya sesuatu yang baru.

Keliru memang merupakan sifat dasar manusia dan bukan berarti kita tidak dapat meminimalkannya, berserah dan memohon ampun padaNya semoga kita terhindar dari godaan setan.. amin.

ELEGI KONFENSI KEBENARAN

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI KONFENSI KEBENARAN
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Selama ini saya hanya tahu kalau kebenaran itu ya kebenaran ternyata dari elegy ini ada berbagai macam kebenaran, kebenaran mitos, logos dan lainnya. Kebenaran ada bersifat relative atau bisa juga dikatakan kebenaran yang subyektif yaitu kebenaran menurut individu atau sekelompok orang tertentu atau bisa juga kebenaran menurut pikiran manusia termasuk didalamnya segala metode dan pendekatan yang ada, karena selama pikiran itu masih menurut pikiran manusia maka kebenaran itu bisa jadi dimanipulasi oleh yang berkuasa dibagian akhir elegy disebut kebenaran kuasa. Kebenaran kuasa adalah kebenaran yang diberikan oleh orang yang menganggap dirinya mampu menguasai orang lain, dan dapat menentukan benar atau tidak dari keuntungan yang mereka peroleh.
Satu-satunya kebenaran yang bersifat obsulut hanyalah milik Allah SWT, kebenaran dari-Nya adalah mutlak benar, acuan dari segala kebenaran.
Semoga kita dapat menggapai kebenaran dengan sebenar-benarnya kebenaran bukan atas dasar kepentingan ataupun kemamfaatannya untuk pribadi kita.

ELEGI MENGGAPAI TETAP

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI TETAP
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Mengakui adanya perubahan berarti mengakui adanya sesuatu yang tetap. Sesungguhnya dalam hidup ini ada yang tetap ada pula yang berubah. Dan itu akan selalu ada karena sesungguhnya yang Tetap yang absolut hanya milik Allah SWT.
Semua mahluk hidup akan mengalami perubahan tumbuhan, hewan maupun manusia itu sendiri sampai pada akhirnya hanya tinggal sebuah nama. Setiap manusia selalu ingin berubah kearah yang baik, selalu ingin mengalami perubahan ilmu kearah yang baik. Dan saat kita merasa ingin tetap menjadi diri kita seperti saat ini maka itu hanyalah sebuah mitos. Sesungguhnya yang tetap adalah perubahan itu sendiri..

ELEGI MENGGAPAI REDUKSI

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI REDUKSI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Reduksi adalah suatu metode berpikir, yang membantu kita mengingat sesuatu dengan lebih mudah atau lebih sederhana. Misalnya ketika berjalan diwilayah yang baru kita lalui agar kita tidak tersesat kita cukup mengingat beberapa lokasi yang kita lalui tidak perlu mengingat setiap detil jalan yang kita lalui karena kita tidak akan mampu mengingat seluruhnya. Metode berpikir reduksi merupakan bukti tentang keterbatasan manusia dan setiap manusia tidaklah terbebas dari reduksi, karena itu sepatutnya kita harusnya berhati-hati dalam mereduksi sesuatu hal apa lagi yang menyangkut orang lain.

Mereduksi berarti menghilangkan sebagian, menyadari adanya reduksi akan menyadarkan kita untuk berlaku sopan terhadap ruang dan waktu. Mungkin saat ini kita bisa saja menjadi subyek yang mereduksi suatu ketika mungkin kita akan menjadi obyek yang direduksi…

Sabtu, 05 November 2011

ELEGI MENGGAPAI KATEGORI

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI KATEGORI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Menurut Immanuel Khan pikiran manusia terdiri dari 12 kategori yang memiliki sifatnya masing-masing yang sepertinya tidak bisa diukur dengan secara fisik. 12 kategori yang ada kemudian dikelompokkan dalam 4 kelompok pengetahuan yaitu kuantitas, kualitas, hubungan dan modalitas dan ini sudah dimiliki oleh manusia sejak terlahir kedunia, kalau berdasarkan kategori yang diberikan Immanuel Khan maka setiap manusia berpotensi untuk membangun pengetahuan karena sudah memiliki modal yaitu 12 kategori pengetahuan.

ELEGI MENGGAPAI PENGETAHUAN YANG OBYEKTIF

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI MENGGAPAI PENGETAHUAN YANG OBYEKTIF
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Pengetahuan yang ada dalam pikiran kita sendiri dinamakan sebagai pengetahuan subyektif karena kebenarannya hanya bagi subyek tertentu dan belum tentu bagi subyek yang lain. Agar kebenaran tidak hanya menjadi milik subyek tertentu maka hendaknya pengetahuan subyektif dipamerkan, sehingga apa yang dianggap sebagai sesuatu yang benar dapat diakui kebenarannya oleh subyek yang lain.

Terkadang memang menyakitkan saat sesuatu yang dianggap benar oleh kita ternyata salah menurut ora ng lain, tetapi dari kritik, usulan, saran yang diberikan oleh banyak subyek akan membuat pengetahuan kita menjadi pengetahuan yang obyektif, pengetahuan yang benarannya tidak hanya menurut diri kita saja tetapi diakui juga oleh orang lain.