Senin, 31 Oktober 2011

ELEGI MENGGAPAI HATI KESATU

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI HATI KESATU
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Berada pada situasi yang menyenangkan dan menguntungkan ternyata adalah sebuah kontradiktif dalam hidup, karena sebenar-benarnya selama kita hidup didunia maka kita selalu bersifat kontradiktif, dari elegy ini saya memahami bahwa untuk terus maju kita tidak bisa selalu berada dalam ruang gelap meskipun itu dalam situasi yang sangat menyenangkan dan menguntungkan justru kita harus berkarya untuk menunjukkan eksistensi diri agar tetap dikatakan ada. Mencari ilmu dengan batasan hati adalah salah satu cara untuk dapat menyelaraskan diri dengan kemajuan saat ini.

ELEGI MENGGAPAI HATI

Hati adalah pemimpin, batas dari pikiran adalah hati. Hati dan pikiran saling mempengaruhi ketika hati bersih maka apa yang dipikirkan juga sesuatu yang bersih (baik) tapi pikiran kotor berarti menjadi isyarat bahwa hati kita kotor.Elegy ini mengingatkan bahwa hati adalah penentu dalam setiap tindakan yang dipikirkan. Ketika hati dibiarkan terlalu lama dan menjadi kotor maka akan menimbulkan penyakit hati yang menjalar menjadi penyakit jiwa dan raga.
Ilmu ada dalam hati dan ilmu dalam pikiran, sesungguhnya keduanya haruslah berjalan seirama keduanya harus dikembangkan bersama, saat pikiran mengembangkan ilmu maka hati harus diikutkan sehingga kita tidak terjebak oleh ilmu yang ada dalam pikiran.

Sabtu, 29 Oktober 2011

ELEGI MENGGAPAI DASAR GUNUNG ES

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI DASAR GUNUNG ES
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Untuk mempelajari filsafat ilmu sama halnya dengan menaklukkan gunung es . untuk dapat mempelajari filsafat sebaiknya tidak hanya melihat pada bagian atasnya saja tetapi ada hal yang lain yang juga perlu diperhatikan yaitu bagian-bagian dari gunung es (filsafat) itu sendiri termasuk apa yang ada disekitarnya. Dan untuk benar-benar mengerti kita harus menyelam kedalam laut meskipun kita menyadari bahwa itu sangat sulit , dan hanya dengan hati yang tulus dan ikhlaslah kita akan menemukan bahkan mendapatkan sesuatu yang baik. Satu hal yang tidak boleh dilupakan apapun jenis filsafat yang kau miliki hendaknya tetap menganggap hati (keyakinan) sebagai petunjuk karena hati dapat menentukan batas bagi kita apa yang mampu kita pelajari.

ELEGI MENGGAPAI RAMAI

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI MENGGAPAI RAMAI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Terima kasih pak, dari elegi ini saya memahami bahwa ada suara-suara halus bahkan menyerupai getaran yang sangat lembut yang tidak akan saya dengar ketika saya hanya mengandalkan telinga saja untuk mendengar. Ketika hanya telinga yang dipakai untuk mendengar maka yang dapat didengar hanya merupakan suara fisik saja , namun ketika jiwa raga dan keyakinan bersatu dan berbicara dengan bahasa yang sama maka suara itu akan dapat dirasakan suara seluruh alam yang bertasbih mencuci namaNya, bertahmid mensyukuri nikmatNya dan Bertakbir mengagungkan kebesaranNya. Tidak adalah sesuatu yang terlepas dari pendengarNya, seperti halnya tidak adanya suatu kejadian yang tidak atas kehendakNya.

ELEGI BAGAIMANA MATEMATIKAWAN DAPAT MENGUSIR SETAN

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI BAGAIMANA MATEMATIKAWAN MENGUSIR SETAN
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Matematika adalah ilmu, ilmu pada hakekatnya adalah memiliki ontologi ilmu, epistemology, dan aksiologi. Dari tiga hal diatas diharapkan nantinya matematika itu dapat dikembangkan dan tentunya bermamfaat bagi manusia itu sendiri. Ilmu yang diperoleh secara sadar yang disesuaikan dengan ruang dan waktu akan menghilangkan rasa tinggi hati dan membuat ilmu itu bermamfaat, tidak menjadikan ilmu sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Matematika merupakan sebuah ilmu yang harus dimiliki untuk dapat menguasai ilmu lainnya. Dengan kemampuan berpikir logis yang dimiliki seorang matematikawan seharusnya mampu menepis godaan-godaan yang menggoyahkan iman, dengan kelebihan yang ada pada ilmu matematika harusnya membuat kita menyadari betapa sesuatu itu terbatas oleh yang dipikirkan manusia ada yang lebih luas dari pemikiran manusia.
Timbul pertanyaan dalam diri saya, apa negara kita yang korupsinya begitu banyak adalah dampak dari pembelajaran matematika yang salah atau pendekatan yang digunakan saat pembejaran masih kurang pas? Kalau jawabannya iya berarti guru matematika memegang peranan penting untuk sebuah kemajuan bangsa.

ELEGI MENANGKAP ANOMALI

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI MENANGKAP ANOMALI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Hidup selalu mempertemukan kita dengan dilema, ambivalen, kontradiksi, munafik, komplikasi, paralogis, antinomy dan anomali. Semakin tinggi ilmu kita semakin banyak pilihan yang bisa kita pilih semakin rumit pula tuntutan bahkan semakin komplikasi masalah yang kita temui namun ada yang harus selalu dijaga yaitu hati, semakin tinggi ilmu jangan sampai hati juga semakin tinggi sehingga mampu bersikap munafik tidak jujur menjalani hidup. Kita adalah bagian dari paralogis namun semoga bukan termasuk kedalam anomaly akan lebih baik melakukan kebaikan dengan kebaikan juga sehingga hal baik akan tetap baik tidak tercampur dengan sesuatu yang haram sehingga menjadi lebih barokah hidup kita.

ELEGI BENDUNGAN KOMTE DAN SUNGAI POSITIF

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI BENDUNGAN SUNGAI KOMTE DAN SUNGAI POSITIF
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Aliran positif dan aliran transendal adalah 2 hal yang berbeda, aliran positif yang tokoh aguste comte mengajarkan cara berpikir manusia tahapan ini lebih tinggi daripada tahap theologik dan metafisik, sesuatu nyata dan benar harus kongkret, eksak, akurat, dan memberi kemamfaatan sementara transenden adalah sifat dari metafisik didalamnya memuat pengalaman-pengalaman yang diluar jangkauan pikir manusia. Padahal tidak semua hal mampu dipikirkan oleh pikiran manusia karena pikiran terbatas oleh ruang dan waktu serta tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran yang obsulut, karena terkadang pikiran manusia bisa dipengaruhi oleh pikiran-pikiran lainnya.
Menurut saya pribadi akan lebih baik jika pola pikir manusia itu dibarengi dengan kesadaran tentang adanya sesuatu yang menjadikan sesuatu ada, sehingga tidak menjadikan kita mahluk yang sombong dan menganggap diri kita lebih baik dari yang lainya. Ilmu sebaiknya dikembangkan untuk membuat kita menyadari siapa diri kita bukan malah membuat kita melupakan asal kita atau darimana kita berasal.
Itulah yang dapat saya maknai, mohon koreksinya jika pendapat saya menyimpang dari yang seharusnya. Terima kasih..

Jumat, 21 Oktober 2011

ELEGI MENGGAPAI MENGADA DAN PENGADA

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI MENGADA DAN PENGADA
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Dilihat dari jenis kata mengada berupa kata kerja dan pengada itu dapat berupa subjek. Jika kita ingin dianggap ada maka kita harus menyadari adanya mengada dan pengada karena saat kita menyadari adanya mengada maka kita akan melakukan sesuatu yang membuat diri kita ada (mengada) dan karena sesuatu ada maka kita dikatakan pengada yaitu orang yang membuat sesuatu ada, sesuatu itu ada karena ada yang mengada dan pengada. Menyadari akan adanya mengada dan pengada akan mengingatkan kita akan siapa kita, untuk apa kita hidup, dan apa tujuan dari hidup serta mau kemana kita, jawabannya akan mengingatkan kita bahwa kita adalah manusia yang diciptakan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Semoga saya bisa memahami apa yang sudah saya maknai sehingga dapat dijalani …. Amiiin.

ELEGI MENGGAPAI LENGKAP

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI LENGKAP
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sesungguhnya lengkap yang berarti sempurna hanya milik Allah SWT, dan kita manusia adalah salah satu pelengkap dialam semesta ini. Sudah menjadi takdir kita sebagai mahluk dimuka bumi ini untuk selalu menggapai lengkap dalam hidup meski kita tahu bahwa kelengkapan itu tidak akan pernah lengkap karena saat kita ingin melengkapi bagian yang lain dari hidup kita maka akan selalu ada yang direduksi disisi yang lainnya. Menurut saya ketidak lengkapan tidak selalu berarti buruk bahkan banyak hal yang menarik yang bisa dilihat, dirasakan dimaknai dan diambil hikmahnya dari ketidaklengkapan karena mahluk dimuka bumi dan dialam semesta ini diciptakan untuk dapat saling melengkapi. Kalaupun kita mengganggap bahwa kita sudah lengkap mungkin lengkap yang kita maksudkan disini adalah memiliki hal yang baik dari yang pernah kita miliki. Keinginan untuk lengkap tidak selalu berarti buruk justru dengan ada keinginan untuk menggapai lengkap akan memacu kita untuk hidup lebih berkualitas dan menyadari akan perbedaan ruang dan waktu.

ELEGI MENGGAPAI ADA

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI ADA
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Sesuatu ada jika nyata, keberadaan ada itu pun ada 2 macam bisa dilihat secara nyata ada ataupun hanya ada dalam pikiran kita. Sesuatu akan ada saat kita dapat menunjuk anggota, isi, wadah, mamfaat, unsure, karya maka sesuatu itu ada karena sesuatu yang tidak ada tidak mungkin memiliki anggota, isi, wadah, manfaat, ataupun karya. Seorang ada dalam pikiran ketika kita memikirkan orang tersebut dan segala sesuatu tentangnya, dan diluar pikiran ketika kita dapat menjelaskan pada orang lain bahwa orang tersebut ada. Ada banyak cara membuat orang mengetahui tentang keberadaan kita, bisa dengan suara kita, karya kita, tulisan kita membuat orang lain menyadari keberadaan kita maka kita secara langsung berarti juga menyadari keberadaan orang lain disekitar kita dan dampaknya sadar dengan adanya orang lain membuat kita berlaku yang sebaiknya terhadap diri kita maupun terhadap diri orang lain tentukan sesuai dengan ruang dan waktu.

ELEGI MENYESALI RUMAHKU YANG TERLALU BESAR

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENYESALI RUMAHKU YANG TERLALU BESAR
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Rumah dalam elegy ini menggambarkan kehidupan dunia yang begitu lengkap menurut kita, semua yang kita inginkan ada tersedia tentunya kebutuhan dunia karena banyaknya aktifitas keduniawian yang kita lakukan terkadang kita sering menunda bahkan tidak melakukan sama sekali kewajiban kita sebagai hamba bahkan gemerlapnya dunia dengan segala yang ada dan ilmu yang dimiliki saat ini bahkan menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada padahal mahluk didunia ada karena penciptaanNya. Terkadang kita bisa meniatkan diri untuk menonton bola atau mengerjakan tugas pada waktu malam tetapi alangkah susahnya kita menyediakan waktu malam kita hanya 10 menit untuk bersujud mensyukuri nikmat yang telah kita terima, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita , menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.. amiin.

ELEGI PEMBERONTAKAN PARA LOGOS

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI PEMBERONTAKAN PARA LOGOS
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Begitu banyak pengetahuan yang kita tahu maka untuk menentukan pilihan dari banyak hal yang kita tahupun terasa sulit. Dari elegy diatas saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan dapat menjadi mitos jika dibarengi dengan hati yang jahat, sebaliknya jika ilmu itu didasari oleh hati yang tulus ikhlas akan menjadikan pengetahuan yang kita miliki sesuatu yang bermanfaat tidak hanya untuk kita tetapi untuk mahluk yang lainnya. Terkadang pertentangan dengan hati ada jika kita ingin melakukan sesuatu yang kita ragukan kebenarannya atau kita sudah tahu yang akan kita lakukan tidak sesuai dengan norma yang seharusnya. Menyertakan hati saat memiliki ilmu lebih baik dari menanggalkan hati ketika kita memiliki ilmu karena hati selalu memiliki batas yang kita lakukan.

Sabtu, 15 Oktober 2011

ELEGI MENGGAPAI HAKEKAT

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI HAKEKAT
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Merefleksi diri adalah salah satu cara untuk dapat mengetahui tentang hakekat, membaca merupakan cara yang lain untuk mengetahui ilmu tentang hakekat suatu hal, dan sebenar-benarnya ilmu adalah yang dipelajari secara sadar. Dengan mengetahui hakekat dari suatu hal atau benda maka kita akan dapat meletakkan hal atau benda tersebut sesuai dengan fungsi dan maksudnya…

ELEGY MENGGAPAI DIMENSI

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI DIMENSI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Elegy ini mengingatkan kita akan kodrat kita sebagai mahluk Allah. Dimensi ditentukan oleh seberapa berilmu dan seberapa sadarnya kita sebagai hamba Allah dimuka bumi ini, setiap mahluk memiliki dimensinya masing-masing yang harus kita ingat adalah diatas dimensi masih ada dimensi yang lainnya dan sebenar-benarnya dimensi hanyalah milik Allah SWT. Banyaknya dimensi yang ada memperlihatkan kepada kita banyak hal yang kita dapat pelajari dari tiap dimensi yang ada.
Dengan menyadarinya maka tidaklah kita pantas untuk menyombongkan diri diatas muka bumi yang bukan merupakan kepunyaan kita.

ELEGY MENGGAPAI KENYATAAN

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI KENYATAAN
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Kenyataan adalah apa yang tampak dikita lihat, kita rasakan dengan indra kita, terkadang kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan atau kita inginkan bahkan kadang kenyataan bisa tidak masuk diatas pikiran manusia. Kenyataan yang ada saat ini untuk saya bahwa pada kenyataannya dalam hidup ini orang memiliki berbagai macam pandangan ada monism (bersifat satu), pluralism(bersifat banyak) dan dualism (bersifat dua) dan setiap hal mewakili pandangan terhadap kenyataan yang mereka lihat, merupakan hak setiap orang untuk memikirkan apa pandangan mereka terhadap yang ada dan yang mungkin ada dalam pikiran mereka masing-masing.

ELEGY MENGGAPAI PENAMPAKAN

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI MENGGAPAI PENAMPAKAN
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Menurut apa yang dapat saya sarikan dari elegy ini, penampakan adalah sesuatu yang kita dapat lihat dengan penglihatan mata kita dan pikiran kita, disertai oleh akal dan pikiran kita. Untuk memahami arti penampakan maka kita harus tahu tentang hekekat dari penampakan itu, dan hakekat-hakekat itu berada dalam akal dan pikiran kita dan sebenar-benarnya hakekat diriku adalah batas dari pengetahuanku, dan pikiran tak memiliki batas atau tak memiliki batas atau infinite regress.

Selasa, 11 Oktober 2011

komentar atas Elegi Pemberontakan Para Beda

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Pemberontakan Para Beda
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

ONTOLOGI :
Manusia adalah salah satu mahluk yang diciptakan Tuhan berasal dari zat yang sama tetapi miliki sifat, karakter, bentuk wajah, keinginan yang berbeda untuk menunjukan kekuasaan-Nya. Perbedaan yang begitu banyak jenisnya , menjadikan dunia ini penuh warna dan indah, bayangkan jika semua hal yang ada dan yang mungkin ada itu sama tentunya sangat membosankan. Terkadang sebagai guru kita menginginkan semua murid kita sama pandainya sampai melakukan sesuatu yang tidak adil pada mereka.
EPISTEMOLOGI:
Mensyukuri semua perbedaan dengan hidup saling melengkapi, saling memberi dan saling menerima apa adanya akan menjadikan perbedaan itu indah.
AKSIOLOGI:
Menerima dengan penuh ikhlas hati membuat kita mampu menerima semua perbedaan dengan baik tanpa harus merasa bahwa orang lain selain kita harus sama dengan kita, mau menerima perbedaan akan menjadikan hidup kita lebih bermakna.

komentar atas Elegi Pemberontakan Para Normatif

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
ONTOLOGI :
Ujian Nasional yang dilakukan di Indonesia membuat dampak yang kurang baik pada siswa, bahkan memberikan contoh pada siswa bentuk pendidikan karakter yang buruk. Dikatakan demikian karena pada pelaksanaan dilapangan untuk sekolah tertentu dan tempat tertentu terkadang pelaksanaan UN tidak dilandasi dengan kejujuran hati. Dampak buruknya lagi dengan ketidak jujuran yang ada siswa merasa bahwa pembelajaran menjadi tidak bermakna hanya baik buruknya selama mereka belajar hanya dinilai dalam 4 hari saja atau paling tidak 1 minggu.
EPISTEMOLOGI:
Menghapus UN mungkin kata yang terlalu pedas, kalau menurut saya alangkah baiknya UN itu hanya untuk melihat kemajuan pendidikan di Indonesia dalam kurun waktu tertenju saja bukan menentukan dalam kelulusan siswa karena menurut saya berhasil tidaknya pendidikan bukan dengan mampu menjawab 100% benar tetapi bagaimana pendidikan itu mampu menjadi sesuatu menjadi lebih baik.
AKSIOLOGI:
Menentukan kelulusan dengan bukan hanya dari hasil UN, akan membuat dunia pendidikan kita terbebas dari tekanan UN yang menyesakkan dada. Menjadikan pendidikan kita penuh kreatifitas baik dari guru maupun dari siswa.

Minggu, 09 Oktober 2011

ELEGI SEORANG GURU MENGAPAI BATAS

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
ELEGI SEORANG GURU MENGAPAI BATAS
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

Elegi yang mengingatkan saya sebagai seorang guru akan tugas-tugas mulia yang diembankan pada kami. Perasaan sombong sebagai guru kadang menghinggapi perasaan saat member hukuman bahkan terkadang dengan hukuman kita seolah-olah ingin menunjukkan kekuasaan kita pada siswa. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang sudah saya lakukan.
Saya akan mengutip kembali kata-kata yang bapak tulis untuk saya ingat bahwa "ITULAH SEBENAR-BENAR BATAS YANG KAU CARI, DAN BATASMU TIDAK LAIN TIDAK BUKAN ADALAH BATAS MEREKA. ANTARA DIRIMU DAN MEREKA ITULAH SEBENAR-BENAR ILMUMU TENTANG DIRIMU DAN TENTANG DIRI MEREKA.
Semoga kelak ketika saya kembali kedepan siswa-siswa saya, saya menjadi seorang guru yang berilmu, berilmu dengan hati yang ikhlas dan tulus. Dan membuat pelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

Elegi Silahturahim Matematika

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
Elegi Silahturahim Matematika
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

ONTOLOGI:
Matematika memiliki berbagai definisi, karena matematika memiliki sifat yang banyak seperti aksiomatik, empiris, sentitik a priori, juga tergantung dari apa pendekatannya bisa dengan logika, kontruktivis, bisa juga dengan investigasi. Bahkan terkadang matematika juga disebut sebagai mitos dan mengada-ada.
EPISTEMOLOGI:
Mempelajari matematika haruslah adanya kesesuaian antara metode pendekatan dan materi yang diberikan. Terkadang juga mengkongkritkan sesuatu yang abtrak membuat matematika menjadi lebih mudah dipahami.
AKSIOLOGI:
Penyampaian yang baik dan mudah diterima akan berdampak pada penguasaan matematika yang baik pula sehingga matematika yang kita kenalkan pada anak akan lebih menjiwai.

Sabtu, 08 Oktober 2011

ELEGI PENGEMBARAAN ORANG TUA BERAMBUT PUTIH

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAR ATAS ELEGI PENGEMBARAAN ORANG TUA BERAMBUT PUTIH
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

ONTOLOGI:
Sebenar-benarnya diriku adalah mengerti dan tidak mengerti, itulah kontradiktif dalam hidup, Elegi ini menunjukkan pada kita bahwa setiap orang memiliki persepsi yang berbeda tentang diri mereka dan diri orang lain yang mereka lihat. Dan itu tidaklah salah karena kita memiliki hak yang sama untuk mempersepsikan segala sesuatu sesuai dengan keinginan kita.
EPISTEMOLOGI:
Kita adalah saksi bagi diri kita oleh karenanya agar kesaksian kita menjadi sesuatu yang indah maknailah diri dengan sebaik-baiknya dengan tidak harus mengikuti cara pandang filsuf-filsuf diatas tetapi didasari dengan keyakinan kita, memikiran mereka hanyalah untuk kita mengambil hikmahnya atau pelajaran.
AKSIOLOGI:
Dengan memaknai diri dengan baik, maka kita akan mudah untuk menentukan jalan mana yang akan kita jalani. Mau seperti apa, dan menjadi siapa.

Elegi Memahami Elegi

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
KOMENTAS UNTUK ELEGI MEMAHAMI ELEGI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)

ONTOLOGI:
Elegi adalah salah satu cara berfilsafat yang meliputi semua tingkat komunikasi, yang akan menjembatani kita dalam belajar filsafat. Adapun bahasa yang digunakan adalah konstatif,illokusi bahasa yang memberikan kesempatan pada pembaca untuk berpikir dan mengutarakan pendapat.
EPISTEMOLOGI:
Untuk mempelajari filsafat maka kita harus banyak membaca salah satunya dengan elegy dan buku lain yang relevan, sehingga dari kita mengetahui tentang adab berfilsafat diantara terbuka, jujur, ikhlas, berfikir kritis dan adab lainnya.
AKSIOLOGI:
Dengan membaca elegi sehingga diharapkan dapat mempelajari filsafat dari elegy ini sehingga kita diharapkan mampu merefleksikan diri kita sesuai ruang dan waktu, menemukan tesis dan anti tesis terhadap masalah yang ada.

Senin, 03 Oktober 2011

ELEGI PEMBERONTAKAN MATEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA 6: APAKAH MATEMATIKA ITU ILMU?

ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
KOMENTAR ATAS ELEGI PEMBERONTAKAN MATEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA 6: APAKAH MATEMATIKA ITU ILMU?

ONTOLOGI:
Menurut Kant matematika akan menjadi ilmu jika dibangun diatas intuisi dan didalam intuisi ruang dan waktu sehingga matematika tersebut bersifat SINTETIS A PRIORI. Konsep matematika secara analitik tetap diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam penalaran matematika tetapi harus didasari dengan intuisi ruang dan intuisi waktu sehingga tidak hanya berupa pengetahuan tetapi mampu digunakan dalam kehidupan.

EPISTEMOLOGI:
Dengan proses sintesis maka pure logic dapat dikembangkan dengan intuisi sehingga matematika tidak hanya bersifat analitik tetapi mampu diimplemntasikan dalam kehidupan

AKSIOLOGI;
Mengembangkan Matematika yang tidak hanya bersifat analitis dan dibangun berdasarkan intuisi akan membuat matematika itu lebih bermakna.

Minggu, 02 Oktober 2011

Elegi Sang Matadara Berusaha Menaklukan Raja-Raja Lokal Dunia Selatan

Komentar atas Elegi Sang Matadara Berusaha Menaklukan Raja-Raja Lokal Dunia Selatan
ONTOLOGI:
Sesuatu yang merusak ternyata tidak hanya berupa senjata yang canggih yang mampu merusak apa yang terlihat, sesuatu yang terlihat buruk tidak selalu merusak bahkan yang terlihat indah, menguntungkan, bermanfaat bagi manusia pun dapat merusak bangsa ini sedemikian parahnya. Negeri selatan yang indah, menggambarkan Negeri yang tercinta, memiliki banyak karunia tetapi tidak dapat dikelola dengan baik karena campur tangan pihak yang berkuasa yang memiliki banyak model strategi yang jahat yang menguasai berbagai lapisan masyarakat.

Epistemologi:
Cara yang dapat kita gunakan menurut saya membaiki sistem pendidikan,pendidikan yang berkarakter sehingga menghasilkan generasi yang tangguh, beriman, bertakwa dan berintelektual tinggi serta berkarakter.

Aksiologi:
Pendidikan yang berkarakter akan melahirkan generasi muda yang berkompeten dibidangnya tetapi berhati mulia. Sehingga keilmuannya tidak hanya untuk memperkaya diri mereka sendiri tetapi juga untuk menolong sesama.
October 2, 2011 10:24 AM

Komentar atas Elegi Pemberontakan Matematika 1: Intuisi Dalam Matematika

Komentar atas Elegi Pemberontakan Matematika 1: Intuisi Dalam Matematika
ONTOLOGI:
Intuisi itu diperlukan untuk mempelajari hal yang baru, mempelajari struktur dan lainnya. Dengan kata lain intuisi matematika dibangun berdasarkan pengalaman yang dirasakan dan dipengaruhi oleh budaya yang diwariskan disinilah peran pendidik dibutuhkan bahkan peran lingkungan untuk mempertajam intuisi.

EPISTEMOLOGI:
setiap manusia memiliki instuisi. ketajaman instuisi diperoleh dengan memperluas wawasan berpikir, mempelajari matematika secara luas dan mendalam dengan metode yang benar akan mempertajam intuisi yang kita miliki.

AKSIOLOGI:
Dengan adanya kemampuan intuisi akan memudahkan kita untuk membuat kesimpulan dari setiap masalah yang kita hadapi.
October 2, 2011 2:36 AM

Elegi Menggapai Matematika yang Tidak Tunggal

Komentas Atas Elegi Menggapi Matematika yang Tidak Tunggal

Dari Elegi diatas hakekatnya matematika ada 2 pendapat yaitu:
Plato dengan absolutism(absolut, ideal, abstrak, dan bersifat tetap) dan Aristoteles dengan empiricism(kongret, relatif), tetapi jika kedua pendapat itu oleh Hilbert disatukan menjadi Matematika Bersifat Tunggal, tetapi menurut Gobel jika Matematika Bersifat tunggal menjadikan matematika itu tidak lengkap.
lengkap --> terbuka --> tidak konsisten
konsisten --> tidak tunggal.

Matematika yang Absolut tidak memberikan peluang bagi kita untuk memikirkan kemungkinan yang lainnya dan hanya bersifat tunggal saja sepertinya menunjukkan bahwa matematika itu hanya milik sekelompok manusia saja. menurut saya inilah yang membuat kesenjangan dalam pengajaran matematika.
Pendapat dari Aristoteles memberikan ruang pada kita sebagai pendidik untuk dapat membangun pengetahuan siswa dari pengalaman mereka, lebih bersahabat dengan mengkongritkan matematika dan pendidikan itu akan mengena ke hati dan pikiran siswa.

Semoga suatu saat nanti akan ada perantara yang akan menyatukan pembuat kebijakan pendidikan dengan pelaku pendidikan( guru, siswa dan yang berkaitan) sehingga pendidikan matematika akan lebih maju.

Tetapi pak .. jika ujian nasional itu dihilangkan bagaimana kita dapat mengetahui perkembangan pendidikan kita, walaupun diakui ujian nasional sekarang pun tidak bisa diacuan untuk perkembangan pendidikan karena masih adanya kecurangan, mungkin bapak bisa memberikan solusi untuk itu.
October 2, 2011 1:34 AM