Minggu, 02 Oktober 2011

Elegi Menggapai Matematika yang Tidak Tunggal

Komentas Atas Elegi Menggapi Matematika yang Tidak Tunggal

Dari Elegi diatas hakekatnya matematika ada 2 pendapat yaitu:
Plato dengan absolutism(absolut, ideal, abstrak, dan bersifat tetap) dan Aristoteles dengan empiricism(kongret, relatif), tetapi jika kedua pendapat itu oleh Hilbert disatukan menjadi Matematika Bersifat Tunggal, tetapi menurut Gobel jika Matematika Bersifat tunggal menjadikan matematika itu tidak lengkap.
lengkap --> terbuka --> tidak konsisten
konsisten --> tidak tunggal.

Matematika yang Absolut tidak memberikan peluang bagi kita untuk memikirkan kemungkinan yang lainnya dan hanya bersifat tunggal saja sepertinya menunjukkan bahwa matematika itu hanya milik sekelompok manusia saja. menurut saya inilah yang membuat kesenjangan dalam pengajaran matematika.
Pendapat dari Aristoteles memberikan ruang pada kita sebagai pendidik untuk dapat membangun pengetahuan siswa dari pengalaman mereka, lebih bersahabat dengan mengkongritkan matematika dan pendidikan itu akan mengena ke hati dan pikiran siswa.

Semoga suatu saat nanti akan ada perantara yang akan menyatukan pembuat kebijakan pendidikan dengan pelaku pendidikan( guru, siswa dan yang berkaitan) sehingga pendidikan matematika akan lebih maju.

Tetapi pak .. jika ujian nasional itu dihilangkan bagaimana kita dapat mengetahui perkembangan pendidikan kita, walaupun diakui ujian nasional sekarang pun tidak bisa diacuan untuk perkembangan pendidikan karena masih adanya kecurangan, mungkin bapak bisa memberikan solusi untuk itu.
October 2, 2011 1:34 AM

Tidak ada komentar: